Menyingkap Kiamat 2012

Pewarta-Indonesia, JAKARTA - Lapisan bumi retak. Tanah merekah dan amblas di
mana-mana. Tidak sekadar menciptakan efek gempa maksimal berskala 13 richter, melainkan
juga benar-benar menjungkirbalikkan dan menelan apa pun yang ada di muka bumi.
Gedung-gedung bertumbangan, memperlihatkan efek domino yang tragis. Jalan-jalan beton
patah dan amblas, melumat setiap mobil yang ada di atasnya.

Sejurus kemudian, hujan meteor berdiameter 3-6 meter jatuh dari balik awan yang
bergelantungan di langit biru. Hantamannya menimbulkan getaran. Semuanya menghunjam
bumi, menimbulkan lubang-lubang yang membara. Seiring dengan itu, permukaan laut naik,
menimbulkan gelombang setinggi ribuan meter. Dahsyat, hingga puncak Himalaya pun tak
luput dari empasannya.

Kemana pun makhluk hidup menghindar, mereka seperti dikejar malaikat maut. Sebuah
gambaran kiamat yang sempurna. Itulah trailer film 2012 karya Roland Emmerich, yang
Agustus nanti bisa ditonton publik. Sebelumnya, Emmerich menggarap sejumlah film penuh
efek, seperti Independence Day, The Day After Tomorrow, dan 10.000 B.C. Cuplikan kiamat
2012 yang bisa diunduh melalui internet itu demikian banal dan verbal.

Tidak demikian dengan Knowing, film thriller garapan sutradara asal Mesir, Alex Proyas (The Crow, Dark City, dan I, Robot), bernuansa supranatural ini berkisah tentang penyelamatan
segelintir manusia pilihan dari bencana kehancuran bumi. Pada menit-menit akhir film,
penonton disuguhi bencana superekstrem.

Detik-detik ketika radiasi panas matahari menjilat permukaan bumi. Dorongannya mengempaskan dan membakar apa saja yang dilewati. Tak satu pun bisa selamat. Bahkan mereka yang menghindar dan bersembunyi di perut bumi sekalipun.

selengkapnya anda bisa download disini:

pesan sponsor

advert